Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dugaan Malpraktik di RSUD Dr Mohamad Soewandhi, MBS Sampaikan 4 Tuntutan ke Pemkot Surabaya

Editor : Taufik Hidayat | 19.00 wib
Lasiono, Koordinator Masyarakat Butuh Sehat (MBS) Surabaya.
---------------------------------------------------------------- 
Surabaya, NewsPantau.com -- Pilkada Surabaya 2024 harusnya menjadi kesempatan untuk calon pemimpin memperbaiki pelayanan kesehatan, terutama di rumah sakit milik pemerintah. 

Seperti di RSUD Dr Mohamad Soewandhi, Surabaya. Pelayanan yang baik di rumah sakit milik Pemkot Surabaya ini seharusnya diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat kecil.

Hanya saja, kejadian beberapa hari lalu di RSUD Dr Mohamad Soewandhi justru menuai kritikan masyarakat. Pasalnya, rumah sakit ini diduga menelantarkan pasien berinisial R hingga meninggal.

Koordinator Masyarakat Butuh Sehat (MBS) Surabaya, Lasiono menekankan, rumah sakit milik Pemkot Surabaya harus meningkatkan kualitas pelayanan agar masyarakat tidak enggan berobat dan malah memilih rumah sakit swasta.
Pelayanan yang buruk, kata dia, hanya akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan pemerintah. “Informasi yang kami terima. Kejadian di RSUD Dr Mohamad Soewandhi, pasien tidak dilayani sebagaimana mestinya. Ini wajib menjadi koreksi dari berbagai pihak,” kata Lasiono kepada Wartawan, Rabu (6/11/2024). 

Lasiono juga menegaskan, siapa pun yang bertanggung jawab atas kelalaian di RSUD tersebut harus mengambil tanggung jawab, terutama dalam kasus yang viral tersebut.

Ia menyarankan Pemkot Surabaya untuk memberikan kebijakan yang tegas agar kejadian serupa tidak terulang. “Jangan sampai masyarakat Surabaya takut dan enggan untuk berobat ke rumah sakit milik pemkot,” ujarnya.

Menurutnya, kejadian ini juga harus menjadi perhatian serius calon gubernur dan wali kota. Pelayanan kesehatan bukan hanya isu kampanye, tetapi harus benar-benar diperbaiki, mengingat banyaknya masalah yang masih ditemukan di rumah sakit milik pemerintah daerah.
Lasiono juga meminta jika Eri Cahyadi terpilih sebagai wali kota, nantinya dapat memilih pejabat yang benar-benar peduli terhadap pelayanan kesehatan, seperti direktur RSUD Mohamad Soewandhie yang berkomitmen melayani warga dengan baik.

Sebagai langkah tindak lanjut, MBS Surabaya menyampaikan beberapa tuntutan. Pertama, manajemen rumah sakit harus memberikan pelayanan terbaik untuk warga Surabaya.

Kedua, rumah sakit harus bertanggung jawab penuh terhadap pasien. Ketiga, pemkot harus menindak tegas manajemen rumah sakit jika ada kelalaian prosedur. Terakhir, pemkot harus mengganti direktur rumah sakit sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
Sebagai informasi, kasus dugaan malpraktik dan pasien yang terlantar di RSUD Dr Mohamad Soewandhie menjadi sorotan warganet setelah seorang pasien berinisial R, 68 tahun, dilaporkan meninggal setelah dirawat di IGD.

Beredar kabar bahwa pasien tersebut tidak mendapatkan perawatan yang memadai hingga akhirnya meninggal. Menanggapi hal ini, Direktur Utama RSUD Dr Mohamad Soewandhie, dr Billy Daniel Messakh memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa tim medis sudah mengikuti prosedur yang ada dan memberikan perawatan intensif sesuai standar.  *** @taufik/totok