Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Raih Hampir 3 Juta Suara, Begini Kisah Unik Jejak Rekam Sang Inspiratif, Ning Lia hingga Terpilih Anggota DPD RI

Editor : Taufik H | 18.00 wib
Dok.newspantau/istimewa.
Dr.Lia Istifhama, M.E.I., Keponakan Gubernur Jatim 2019-2024, yang juga Ketua Umum Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa.
---------------------------------------------------------------------------
Surabaya, NewsPantau.com -- Kini jadi perhatian publik, itulah yang tersirat tersemat kepada sosok Dr. Lia Istifhama, M.E.I. (Ning Lia) keponakan Gubernur Jatim 2019-2024 yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa Betapa tidak? Sosok Nia Lia memang tidak identik dengan dunia politik sebelumnya.

Sekalipun ia sempat mewarnai perhelatan Pilwali Surabaya 2020 sebagai kandidat Wakil Walikota, namun sosok ning Lia memang tidak dikenal sebagai politisi, melainkan sebagai aktivis sosial, advokat, penulis, akademisi dan musisi.

Bukan hanya memiliki beragam profesi atau latar belakang, ternyata Dr. Lia Istifhama juga memiliki deretan kisah unik dan jejak rekam yang patut diacungi jempol.

Kuliah Strata Satu Di Tiga Tempat

Akrab disapa ning Lia, peraih suara 2.739.123 saat pemilihan DPD RI Dapil Jatim pada 14 Februari lalu, ternyata menempuh pendidikan strata satu di tiga tempat perkuliahan. Melansir laman resmi KPU RI yang menampilkan profil lengkapnya, dapat diketahui bahwa ning Lia menempuh S1 di Universitas Airlangga Surabaya, IAIN Sunan Ampel Surabaya (kini UINSA), dan STID Taruna Surabaya. Ketiganya ia tempuh di tahun 2002 dengan masa studi normal seperti mahasiswa S1 lainnya.
Dr.Lia Istifhama, M.E.I., Keponakan Gubernur Jatim 2019-2024, yang juga Ketua Umum Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa.
---------------------------------------------------------------------------
Melalui wawancara khusus dengan Tribun news (16/4), ia pun menjelaskan triknya menempuh kuliah dengan masa studi yang sama.

“Pertama, faktor pertemanan yah. Karena Alhamdulillah banyak teman yang mensupport, jadi kalau saya datang terlambat karena jam kuliah hampir sama diantara kampus yang berbeda, maka ada teman yang bantu menyampaikan informasi tugas kampus ketika saya belum sampai kampus.”

"Kedua, Alhamdulillah faktor perbedaan program kuliah, yaitu sistem paket dan non paket. Ketika bisa pilih sendiri mata kuliah, maka pasti saya cari yang beda hari dan jam. Meski resikonya jelas, kuliah tidak selalu sama dengan teman seangkatan bahkan lintas prodi. Pernah juga, harus masuk mata kuliah perbaikan karena semester sebelumnya tidak bisa mengikuti. Akhirnya kuliah dengan adek angkatan, unik pastinya. Jadi paling tua sendiri,” jelasnya dengan tersenyum.

Lebih unik lagi, ternyata ning Lia yang tergolong supel, ternyata merupakan kutu buku.

"Faktor ketiga, Alhamdulillah kebetulan saya termasuk kutu buku. Hampir setiap hari saya ke Perpustakaan. Sekali pinjam buku, selalu saya ambil maksimal jatah pinjam buku. Perpustakaan langganan bukan saja kampus tempat kuliah, tapi juga kampus lain dan Perpusda Jatim. Tapi meski jarang nongkrong, Alhamdulillah, pertemanan masih cukup baik.”

Tidak heran tentunya, mengapa ning Lia semasa kuliah mulus menempuh perkuliahan di tiga kampus berbeda. Pertemanan luas yang ia miliki terbukti mengantarkannya sebagai juara Putri NU Surabaya 2005 dan Semi Finalis Cak dan Ning Surabaya 2005.

Belajar Sambil Bekerja

Siapa sangka? Ning Lia yang merupakan putri dari Anggota DPRD Jatim, KH Masykur Hasyim, ternyata juga memiliki hobi bekerja. Meski saat berkuliah, ayahanda adalah Ketua DPW PPP Jatim dan Ketua Badan Kehormatan DPRD Jatim, ning Lia ternyata memilih merasakan bekerja sambal kuliah.
Dr.Lia Istifhama, M.E.I., Keponakan Gubernur Jatim 2019-2024, yang juga Ketua Umum Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa.
---------------------------------------------------------------------------
“Di semester akhir, yaitu sekitar akhir tahun 2005, saya sudah bekerja. Tapi saat itu kerjaan yang sifatnya part time, seperti jadi penerima tamu maupun pekerjaan event lainnya, seperti wedding organizer. Baru pada 2006, bekerja dengan jam kerja sebagai sales kartu kredit. Tapi karena sales, masih bisa disambi ke perpustakaan dan mengerjakan skripsi,” jelasnya.

Pengalaman kerjanya itu pun ia buktinya dengan menulis secara utuh di laman resmi KPU.

“Saya membuka rekam jejak secara terbuka, yah. Saya ingin menunjukkan kepada siapapun, bahwa saya seperti kebanyakan orang kok, yang pernah mengalami belasan tahun bekerja sebagai karyawati. Bukan kerja sebagai pimpinan, lho yah. Tapi karyawati biasa yang kadang kemana-mana panas-panas naik motor,” jelasnya dengan tersenyum.

Bekerja sambil belajar ternyata ia buktikan saat menempuh pendidikan Doktoral di UINSA.

"Kebetulan, s3 saya ambil di tengah saya bekerja sebagai karyawati dan sebagai dosen. Kadang lari-larian karena jam kerja full dari pagi sampai malam. Jadi harus benar-benar bisa mencuri waktu,” kenangnya.

Ikhtiar tak mengkhianati hasil, kecintaannya pada ilmu dengan tetap menyempatkan diri mencari uang halal, ia pun merasakan keberkahan beasiswa.

"Alhamdulillah, S2 dan S3 saya dapat dari beasiswa Kemenag RI. Saat itu saya menjalankan S2 di tengah hamil sampai anak lahir, waktu tempuh studi hampir 2 tahun.” terangnya kepada Pantau news (16/4).

Bannernya Viral Dicium ODGJ

Menjadi posisi ketiga setelah La Nyalla Mattalitti dan Ahmad Nawardi, ternyata ning Lia pernah menerima pengalaman unik di masa pencalonan DPD RI.
Dr.Lia Istifhama, M.E.I., Keponakan Gubernur Jatim 2019-2024, yang juga Ketua Umum Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa.
---------------------------------------------------------------------------
Tepatnya pada 19 Januari 2024 yang diketahui terjadi tepat pada perempatan Pagotan Madiun, yang mana sebuah akun TikTok @me.bgs mengupload video seorang ODGJ mencium banner foto cantik ning Lia yang memiliki tagline ning Lia jilbab ijo. Video dengan backsound lagu Cinderella Trio Macan tersebut pun disukai 33 ribu pengguna tiktok dan dilihat 460 ribu. Berjudul "Tulung Pak Purnomo Wong Iki Atasono Aku Wes Ra Kuat", video tersebut pun ramai mendapat respon warganet.

uwesss cinta berattttt,” cuit akun tiktok its.wannn.
“pisan pisan posting ngene cak men ra sepaneng nonton fyp isine gur padu wae,” cuit akun tiktok memetmemet1393.
“Piye iiikk ,, bbaanggaaa kkarro ccaleegggke,” cuit akun tiktok Heru.

Selain di tiktok, video tersebut juga viral di halaman Facebook Jancok Kata Kata Kota Kita (Paimo dan Tarjo), serta Instagram dan Twitter.

“Wong ODGJ kan gak nduwe duso, polos gak onok niat elek (orang OODGJ tidak punya dosa dan tidak punya niat jelek). Jadi ketika cium banner ning Lia, pikirane cuma siji, iki wong ayu (cantik) wong apik,” jelas Evana, salah satu relawan ning Lia, di sela acara temu relawan, (26/1/2024) lalu.

Foto Pendaftaran DPD Dicatut Calon Lain

Pasca Coblosan, publik sempat digegerkan dengan rencana ning Lia melaporkan salah satu rivalnya yang ternyata mencatut fotonya saat pendaftaran DPD RI ke KPU Jatim 9 Mei 2023, sebagai bagian dalam video kampanye si rival. Namun belakangan, ning Lia justru memilih memaafkan dan tidak melanjutkan kasus tersebut ke meja hijau, kendati si rival tidak menampakkan diri maupun mengucapkan permintaan maaf.
Alhamdulillah saya dan teman-teman tidak melakukan proses pelaporan ke Bawaslu maupun Polda, karena niat kami sekedar melakukan edukasi bahwa proses politik harus selalu mengutamakan kejujuran dan jangan sampai ada disinformasi. Saya sendiri, setelah mendapat nomer wa mbak Kondang dari Abah Nyalla, langsung saya wa dengan ucapan selamat berpuasa dan beberapa kalimat ajakan ke dia bahwa kami bisa saling sinergi dan mensupport. Jadi anggap ini hubungan kakak adek dalam relasi politik," ucapnya, di sela sesi wawancara setelah menerima penghargaan Jatim Gaspol kategori suara terbanyak DPD RI non petahana, (5/4/2024).

Aktivis Sosial Yang Memiliki Banyak Penghargaan

Dikenal sebagai aktivis, ning Lia yang menjadi urutan tertinggi se-nasional sebagai senator perempuan non petahana, ternyata memiliki banyak penghargaan. Berikut diantaranya:

PENGHARGAAN
• 100 Tokoh Muda Nasional 2020 dari APN
• 22 Tokoh Muda Inspirasi Jawa Timur 2020 dari Forum Jurnalis Nahdliyyin
• Best Achievement Penganugerahan Propinsi Terbaik dari HKTI (Perempuan Tani Jatim)
• Penggerak Perempuan Bidang Pertanian dari DP3AK Jatim (Pertani HKTI Jatim)
• Tokoh Jatim Peduli Covid 19 dari ARCI
• Tokoh Perempuan Pengusaha Inspiratif Dari KAHMIPreneur Bangkalan
• Tokoh Milenial Literasi Jatim dari ARCI 
• Perempuan Inspiratif Peduli Wong Cilik dari Memorandum
• Tokoh Nasional Perempuan Peduli Desa Wisata dari IKMAPAS
• Tokoh Perempuan Inspiratif Kabarpas Awards 2023
• Juara 1 Tokoh Perempuan Populer Versi Jawa Pos Radar Madura
• Woman of The Year Jatim 2023 Kategori Tokoh Peduli Pertanian dan Perhutanan Sosial Anugerah TIMES Indonesia
• Person of The Year 2023 Radar Surabaya.
• Jatim Gaspol kategori suara terbanyak DPD RI non petahana

Akun Wikipedia Hilang

Unik, penuh dinamika, namun inspiratif, tiga hal itu terasa sangat layak disematkan dalam kisah hidup ning Lia yang berliku-liku menuju pelantikan senator Jatim. Betapa tidak? Sesaat setelah ia ditetapkan sebagai calon DPD RI terpilih mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur, kado pahit ternyata ia terima, yaitu menghilangnya akun Wikipedia.

"Kami selaku tim media Ning Lia, sangat kaget mengapa laman Wikipedia bisa terhapus oleh seorang akun bernama Arianda Lie, justru sesaat setelah ning Lia ditetapkan oleh KPU RI sebagai DPD RI Terpilih" ungkap tim media Lia Istifhama, Alfian Sabtu (16/03/2024) lalu.

Alfian menyesalkan karena hal ini sangat tidak layak terjadi. Menurut dia, sosok Ning Lia menjadi sebuah edukasi politik secara bijak.
"Buka dan jujur atas rekam jejak pribadi. Biarkan masyarakat mengenal secara utuh dan obyektif sehingga preferensi memilih seorang politisi tidak terjebak dalam framing hanya cantik atau ganteng belaka. Ini soal posisi publik untuk bangsa, jadi jangan ada upaya manipulasi. Tapi justru ning Lia yang selalu membuka diri secara obyektif dan jujur, justru mengalami tindakan tidak menyenangkan," tegasnya.

Akun Wikipedia yang sebelumnya menjelaskan nama lengkap beserta gelar ning Lia, yaitu Dr. Lia Istifhama, S.Sos., S.H.I., S.Sos.I., M.E.I., kini memang masih ‘menghilang’. Namun setidaknya beberapa kisah di atas menjadi ‘obat’ bagi publik untuk lebih mengenal sosok ning Lia, senator newcomer alias pendatang baru dengan suara ketiga tertinggi di bawah Komeng (Jabar) dan Gus Yasin (Jateng).

Kisahnya yang berliku-liku, tentu tidak mengejutkan jika kemudian mengantarnya sebagai sosok politisi yang sederhana, humble, pemaaf, dan jujur. Inspiratif, bukan? *** @taufik/Gus

#DPD RI #Senator
#Dr Lia Istifhama
#Keponakan Gubernur Jatim 2019-2024
#Khofifah Indar Parawansa