Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Optimis Kekuatan Modal Sosial, Relawan Ning Lia Sasar Tukang Becak

Editor : Gus Wawan | 12.30 wib
Dok.newspantau/istimewa.
NewsPantau.com -- Pemilu serentak 2024 masih delapan bulan lagi. Namun geliat para calon legislator semakin marak mewarnai ruang publik. Tak terkecuali aktivis perempuan yang juga seorang penulis, Lia Istifhama. Akrab disapa ning Lia, bacalon DPD RI Jawa Timur ini semakin menunjukkan kesiapannya. Hal ini terlihat dari semangatnya para relawannya turun gunung menyapa masyarakat. Kali ini, yang menjadi sasaran utama adalah tukang becak. Beberapa wilayah yang menjadi sasaran, adalah Surabaya, Probolinggo, dan Ponorogo.
Video ini menarik disimak, giat relawan Ning L14 Sasar Tukang Becak di wilayah Surabaya, Probolinggo dan Ponorogo dan dilanjutkan ke daerah-daerah lain di Jatim.
----------------------------------------------------------
Ferry Frais, koordinator Sapa Becak, menjelaskan bahwa aktifnya relawan ning Lia menyapa tukang becak karena memang sosok ‘jagonya’ identic dengan kedekatan pada wong cilik.

“Ning Lia dari dulu memang identik dengan wong cilik, dengan rakyat. Ayahnya (alm. KH Masykur Hasyim, red.) merupakan tokoh NU yang dikenal merakyat, buleknya (Khofifah Indar Parawansa, red.), juga tokoh pemimpin yang selalu merangkul rakyat. Jadi memang identitas ning Lia tak lepas dari beliau berdua,” tukasnya, Jumat (02/06).
Ferry yang saat 2019 silam getol sebagai Ketua Relawan Surabaya Berlian, menambahkan bahwa relawan ning Lia sudah masif menyapa tukang becak, tepatnya saat ning Lia menjadi kandidat bacawali Surabaya jelang Pilwali 2020.

Ning Lia sendiri, sebelumnya meraih survey urutan kedua dalam survey DPD yang dilakukan ARCI (Accurate Research and Consulting Indonesia). Dalam rilisnya saat itu, ARCI melalui Direkturnya, Baihaki Siraj, menjelaskan bahwa survey yang berlangsung selama 25 April hingga 4 Mei 2023 sebanyak 1249 responden di Jawa Timur, menunjukkan bahwa La Nyalla meraih 10,7 % dan Lia Istifhama 4,8 persen.
Secara terpisah, ning Lia yang 2005 silam pernah viral sebagai Putri NU Surabaya, memberikan apresiasi kepada relawannya yang disebutnya mampu mengejawantahkan prinsip modal sosial.

“Saya bersyukur karena relawan mampu memaknai secara utuh prinsip modal sosial. Saya sendiri, dalam disertasi yang lalu, meneliti kekuatan modal sosial di dalam pasar tradisional. Jadi menurut saya, modal secara nyata yah modal sosial. Uang dan kapital memang bisa menjadi indicator penting dalam politik. Tapi saya yakin, modal tersebut bisa menjadi nomer dua jika kekuatan jaringan sosial terjaga baik. Dan ini penting, karena modal sosial dengan segala bentuk solidaritas di dalamnya, adalah kekuatan nyata bangsa ini.” *** @gus/and