Fokus Peningkatan Kewaspadaan Nasional, Bakesbangpol Jawa Timur Gandeng Undar Jombang
NewsPantau.com -- Setelah sebelumnya massif menggandeng SMA-SMK sebagai bentuk peningkatan kewaspadaan nasional, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur kini menggandeng Pesantren dan Perguruan Tinggi. Disampaikan oleh Eddy Supriyanto, Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, bahwa pihaknya akan selalu mendukung program Gubernur Khofifah yang mana Provinsi Jawa Timur berturut-turut selalu meraih penghargaan sebagai Provinsi Terbaik Pelaporan Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial.
“Jawa Timur merupakan propinsi yang memiliki potensi konflik cukup tinggi. Namun Ibu Gubernur telah menunjukkan bahwa Provinsi ini selalu meraih penghargaan sebagai Provinsi Terbaik Pelaporan Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial. Maka ini kewajiban kami untuk selalu hadir menguatkan spirit beliau,” jelas Edy Supriyanto, STP,, M.PSDM (15/05).
Salah satu wujud nyata Bakesbangpol Jatim, adalah dengan menggelar BIMTEK Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dalam Peningkatan Kewaspadaan Nasional, di Aula Universitas Darul 'Ulum Jombang. Rabu (17/5). Selain dihadiri langsung Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, acara tersebut juga dihadiri Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Erfan Idris, Rektor UNDAR Jombang Dr. Amir Maliki Abitolkha, M.Ag., Ning Ema Umiyyatul Chusnah, S.T,M.Pd Komisi IV DPR RI yang sekaligus putri Bupati Jombang Nyai Hj. Munjidah Wahab, Kepala Bakesbangpol kabupaten Jombang, Drs Mohamad Anwarn, MKP., ), anggota DPRD Jombang Junita Erma Zakiyah, dan berbagai elemen perguruan tinggi maupun ormas di Jombang.
Bimtek yang dimoderatori Lia Istifhama (Sekretaris MUI Jatim) tersebut, terbagi dalam beberapa diskusi panel. Panel pertama berisi materi terkait peran ideologi dalam kewaspadaan nasional dan generasi milenial sebagai agen kewaspadaan nasional.
"Materi pertama disampaikan oleh Kepala Bakesbangpol karena Bakesbangpol telah berkeliling ke beberapa pesantren sebagai bentuk upaya peningkatan kewaspadaan nasional. Sedangkan, materi kedua disampaikan Ema Umiyyatul Chusnah, dan untuk materi ketiga disampaikan oleh Rektor UNDAR Amir Maliki Abitolkha," terang Lia.
Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur Eddy Supriyanto menyampaikan Bimtek diselenggarakan dalam rangka memberikan pembekalan kepada para siswa, mahasiswa, santri, tokoh masyarakat, ulama. Bimtek tersebut merupakan sinergi antara pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Universitas Darul Ulum, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme serta Pemerintah Kabupaten Jombang.
"Bersama-sama untuk menangkal serta mencegah paham radikal supaya tidak masuk ke Jombang dan kita dapat membangun bersama kerukunan, kebersamaan serta persatuan supaya Jombang aman," ujarnya.
Harapannya, Bimtek tersebut bisa lebih dikembangkan ke tempat-tempat lain seperti pondok pesantren, universitas lainya serta daerah lainnya. Sehingga kebersamaan antara pemerintah, civitas, pihak kampus, pondok pesantren, masyarakat dalam membangun keamanan dapat terwujud serta para siswa maupun mahasiswa dapat belajar dengan baik untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan di masa depan, harap Eddy.
Sementara itu, Ning Ema memberikan semangat agar generasi muda mengambil peran aktif dalam meningkatkan kewaspadaan nasional, diantaranya dengan membangun karya dan menjadi bagian dalam pembuat kebijakan.
Dok.newspantau/istimewa.
“Banyak hal yang menjadi ancaman yang berpotensi menciptakan konflik, diantaranya politik maupun faktor ekonomi, termasuk ancaman ekonomi akibat peperangan global. Untuk mengantisipasi berbagai ancaman tersebut, maka generasi muda harus bijak menyikapi segala pemberitaan dalam sosial media. Sebaliknya, perkuat karya dan ambillah peran dalam segala bidang. Bila perlu, jadilah bagian dari pembuat kebijakan melalui peran politik aktif,” pesannya.
Ditempat sama, Rektor UNDAR Jombang Amir Maliki Abitolkha menyampaikan Bimtek tersebut dilakukan karena tahun politik dan mencegah agar tidak terpengaruh sebab banyak isu liar. UNDAR mempunyai kerjasama dengan Badan BNPT, tentu program BNPT tidak ada unsur terorisnya dan menggunakan prinsip pencegahan waspada nasional. Pada dasarnya hal tersebut konsep sederhana kehidupan berbangsa dan bernegara tetap dijaga.
"Maka bertemulah acara ini meliputi kampus, Pemprov melalui Bakesbangpol, dan BNPT. Sebab munculnya radikalisme dan terorisme susah untuk dideteksi, bisa ada dimana-mana, kapan saja. Oleh karena itu, kita mengundang dari unsur pondok pesantren, ormas, LSM, dan mahasiswa guna membangun kefahaman bahwa tugas menjaga kewaspadaan nasional menjadi tugas bersama," ungkapnya.
Menurut Amir, yang dapat disumbangkan oleh UNDAR seperti pemikiran dan kajian akademik. Maka dari itu, terkait MOU tersebut UNDAR mengajak BNPT untuk membuat kegiatan secara bersama-sama. Sedangkan, konteks daerah yang menjadi domain program pokok sekaligus dengan bakesbangpol menjadi 1 judul yaitu menjaga dan mengembangkan kewaspadaan nasional.
"UNDAR juga memberi pemahaman tentang modernisasi agama melalui memberikan kajian, kerjasama dengan para pihak. UNDAR merupakan kampus trisula yakni kampus akademik, thoriqoh, lingkup pondok, UNDAR mempunyai ciri khas tersendiri yaitu setiap Senin pon Rektor, Wakil Rektor, Dosen wajib memakai sarung. Pesan saya, mahasiswa untuk lebih berpedoman pada trisula, aktualisasikan disetiap spek kehidupan," tandasnya. *** @gus/and