Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Munas III di Bogor Digelar, Wanita Tani HKTI Indonesia: Wujudkan Diversifikasi Pangan Untuk Antisipasi Krisis dan Perubahan Iklim Global

Editor : Susan SH | 17.00 wib
Dok.newspantau/istimewa.
Wanita Tani HKTI Indonesia saat menggelar Munas III di kota Bogor, Selasa, 18-19 Oktober 2022.
----------------------------------------------------
Bogor, newspantau.com -- Wanita Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) terus meningkatkan kontribusinya dalam pertanian Indonesia. Dalam Munas III Wanita Tani HKTI, wanita-wanita tani di Indonesia sepakat untuk mewujudkan diversifikasi pangan untuk mengantisipasi krisis pangan global yang ancamannya di depan mata. 

"Wanita Tani Indonesia harus berkontribusi dalam mewujudkan diversifikasi pangan dan memikirkan langkah strategis dalam mengantisipasi krisis pangan global," tegas Ketua Wanita Tani Indonesia Ony Jafar Hafsah dalam Munas III Wanita Tani HKTI yang digelar di Kota Bogor, 18-19 Oktober 2022. 

Menurut Ony, perubahan iklim global, pandemi Covid-19 dan juga perang Rusia-Ukraina menyebabkan penurunan produksi pangan yang berdampak pada tingginya harga bahan pangan yang menyulitkan masyarakat. 

"Oleh karena itu, diperlukan diversifikasi pangan sebagai upaya pengembangan benih dan bibit bahan pangan guna menambah ketersediaan sumber bahan pangan yang beragam dan memenuhi kebutuhan pangan dunia," sambung Ony.

Berkaitan dengan Wanita Tani HKTI, Ony menambahkan, Wanita Tani harus dapat memastikan peran dan kontribusinya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat tani, mewujudkan diversifikasi pangan dan mengantisipasi krisis pangan global.

"Sebagai organisasi otonom yang memiliki hubungan historis, ideologis dan integral dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI),Wanita Tani Indonesia harus turut berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat dan terciptanya sistem pertanian yang tangguh," katanya. 

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina HKTI yang juga anggota Komisi IV DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat III, yang meliputi Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor, Endang Setyawati Thohari mengatakan perempuan tani Indonesia itu luar biasa. "Karena itu, saya ingin mendorong wanita tani untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah krisis pangan global. Salah satunya melalui pangan lokal," tuturnya. 

Seperti diketahui, Kementan saat ini sedang memfokus program yang menggairahkan peningkatan produksi dan hilirisasi komoditas pangan lokal. Sehingga dapat dipastikan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dan memperkuat perekonomian nasional.

Karenanya, wanita tani sangat berperan penting dalam menggairahkan dan hilirisasi pangan lokal di Indonesia untuk mengantisipasi krisis pangan global. "Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang, kapan lagi,” tandasnya.

Peran wanita tani ini juga diakui oleh Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Penyuluhan DKPP Kota Bogor, Dian Herdiawan. Menurutnya, wanita wanita tani ini menjadi srikandi pertanian dan sosok ujung tombak membangun pertanian. "Karena dari srikandi ini dilahirkan generasi penerus yang diperlukan untuk generasi petani, " terangnya. 

Dian menambahkan, melalui wanita wanita tani ini berperan aktif dalam mengantisipasi krisis pangan global dengan mewujudkan diversifikasi pangan lokal. "Kota Bogor tengah menggerakkan Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam meningkatkan pertanaman pangan lokal seperti jagung dan talas,  termasuk olahannya. Kampung Talas juga sudah ada di Situgede, " jelasnya. 

Munas Wanita Tani

Menjawab tantangan peranan wanita Tani di Indonesia untuk diversifikasi pangan lokal, Wanita Tani HKTI mengadakan Seminar Nasional bertema: Penguatan Pemberdayaan Wanita Tani dalam Mewujudkan Diversifikasi Pangan, Mengantisipasi Krisis Pangan".

Dengan mengundang narasumber kompeten seperti Komisi IV DPR RI,Dr. Ir. Endang Setyawati Thohari.,DESS.,MSc yang membahas Peningkatan Peran Wanita Tani dalam mewujudkan Diversifikasi Pangan Nasional. Kemudian ada Ketua DPD Wantan Provinsi Bali,Tutik Kusuma Wardhani,SE.,MM.,M.Kes yang membahas Sukses Story PemberdayaannWanitanTani Provinsi Bali. 

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Ir. Leli Nuryati, MSc pun datang mewakili Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian 

Seminar Nasional dan Munas Wanita Tani Indonesia ini dilaksanakan selaras dengan peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober, dimana tema pada tahun 2022 ini adalah 'Leave NO ONE behind' yang artinya, 'Tidak ada pihak yang tertinggal’, yang merupakan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, mengatasi ketidaksetaraan, meningkatkan ketahanan, dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Hari Pangan Sedunia tahun ini diperingati untuk menjawab berbagai tantangan global termasuk pandemi yang sedang berlangsung, konflik, perubahan iklim, kenaikan harga, dan ketegangan internasional. semua ini mempengaruhi ketahanan pangan global. *** @susan/red