Sungai Kalidami Tertutup Busa, DLH Surabaya: Limbah Diduga dari Rumah Warga
Editor : Syamsul Anam | 16.00 wib
Dok.newspantau/istimewa.
Permukaan Sungai Kalidami Surabaya, tertutup busa putih pada Selasa (2/8/2022) pagi.
----------------------------------------------------
Surabaya, newspantau.com -- Syamsul Arifin (42) salah satu warga sekitar melaporkan permukaan Sungai Kalidami, Surabaya tertutup busa putih pada Selasa (2/8/2022) pagi.
“Heran, sungai di sisi kanan dan kiri jembatan penuh busa,” katanya kepada awak media Surabaya.
Dia juga mengambil foto kondisi permukaan sungai dekat Rumah Pompa Kalidami dan Boezem Kejawan Putih ke Instagram dan Foto itu dia ambil pada pukul 09.00 WIB tersebut.
Tak lama kemudian, Suyanto (45) pekerja grab yang sering melewati kawasan tersebut melaporkan limbah yang berada di sungai itu sebenarnya sudah ada sejak lama.
“Biasanya pagi dan sore hari. Kadang busanya sampai terbang ke atas jembatan pas anginnya kencang,” kata dia.
Dok.newspantau/ist.
Permukaan Sungai Kalidami Surabaya, tertutup busa putih pada Selasa (2/8/2022) pagi.
----------------------------------------------------
Menanggapi laporan warga tersebut, Agus Hebi Djuniantoro Kepala Dinas Lingkungan Hidup Surabaya menyebutkan busa tersebut diduga terbentuk dari limbah rumah tangga karena tidak ada pabrik di sekitar sungai tersebut.
“Saat ini musim kering, artinya hujan sudah jarang. Pengenceran di sungai menjadi berkurang. Sedangkan, di sisi lain limbah rumah tangga selain kakus banyak. Terutama untuk buangan minyak goreng, hasil pencucian atau laundry, dan limbah rumah warga yang lain masuk ke sungai,” kata dia.
Tidak adanya instalasi limbah rumah tangga secara komunal, menurutnya, juga meningkatkan konsentrasi limbah di sungai.
“Pada saat ada turbulensi pompa di jam-jam tertentu, air di sungai itu seperti diaduk, sehingga menimbulkan buih atau busa. Sebenarnya busa itu kan dari minyak dan lemak,” ujar Agus.
Selanjutnya, Agus Hebi mengatakan akan meneliti kandungan kimia apa saja yang ada di sungai tersebut. Sekaligus, akan melakukan koordinasi dengan pihak provinsi untuk penanganannya. **
@anam