Mengejutkan! nama Ning Lia dan Putera Kiai Asep masuk jajaran pengurus DPD Gerindra Jatim TA 2021
Editor : GusWawan | 02:25 WIB
News-Pantau.com, SURABAYA – Seperti diketahui, bahwa peta politik di Jawa Timur mulai mengalami perubahan cukup signifikan di era kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Salah satu yang tengah menjadi pusat perhatian adalah komposisi kepengurusan DPD Partai Gerindra Jawa Timur di bawah nahkoda Anwar Sadad yang baru saja ditetapkan DPP menjadi Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur definitif.
Publik semakin penasaran setelah DPD Partai Gerindra Jatim menggelar pertemuan untuk kali pertama memperkenalkan struktur kepengurusan partai yang baru di Hotel Majapahit, Surabaya, Minggu (27/6/2021) lalu.
Munculnya wajah-wajah baru dalam kepengurusan Partai Gerindra Jatim dinilai cukup mengejutkan. Diantaranya ada nama Muhammad Al Barra atau Gus Barra yang kini menjabat Wakil Bupati Mojokerto yang notabene putera KH Asep Saifuddin Chalim pengasuh Ponpes Amanatul Ummah.
Namun, bagi publik yang mengikuti perkembangan politik, sinyal bergabungnya ‘trah’ KH Asep Saifuddin Chalim dalam tubuh Partai Gerindra dimulai sejak pencalonan Gus Barra di Pilkada Mojokerto 2020 lalu. Sinyal itu semakin kuat dengan adanya ‘sowan politik’ oleh Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani pada 31 Mei 5 lalu. Tapi pemberitaan yang muncul adalah permintaan Kiai Asep agar Partai Gerindra turut mengusung Gubernur Khofifah dalam Pilpres 2024 mendatang.
Yang lebih mengejutkan dan di luar prediksi adalah munculnya nama Dr. Lia Istifhama, M.E.I. Dalam SK Partai Gerindra Jatim periode 2021 tersebut, keponakan Khofifah Indar Parawansa yang juga putri alm. KH. Masykur Hasjim dan sempat turut meramaikan bursa Bacawawali dari PDI Perjuangan Kota Surabaya itu sebagai wakil ketua DPD Partai Gerindra Jatim.
Padahal di sisi lain perempuan yang juga dikenal sebagai aktivis perempuan itu juga kerap mengikuti giat sosial itu juga merangkap sebagai Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim, sehingga publik dapat menemukan benang merah kenapa keponakan Gubernur Jatim bisa masuk Partai Gerindra.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad (kerab disapa Gus Sadad) dengan gentlenya memberikan jawaban yang mengagetkan publik bahwa masuknya Lia Istifhama merupakan bagian dari indikasi request Khofifah terhadap Partai Gerindra.
"Kita khan berkomunikasi dengan semua pihak. Tidak ada secara spesifik meminta atau diminta, itu tidak ada. Itu murni, pure bahwa kita ini ingin mengoptimalkan seluruh potensi,” kata Gus Sadad pada awak media Rabu (30/6/2021).
Lebih jauh Wakil Ketua DPRD Jatim itu menjelaskan bahwa Lia Istifhama adalah figur perempuan millenial potansial yang memiliki kemampuan melakukan konsolidasi. Dia juga memiliki background sebagai aktivis perempuan dan HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia).
“Saya kira jejak digitalnya bisa kita lihat kan. Ketika dia mulai running untuk Pilwali Surabaya meskipun akhirnya tidak jadi running, tapi menurut saya cara dia melakukan konsolidasi dan penggalangan massa akan memiliki potensi yang besar bagi Gerindra,” tutur Gus Sadad yang masih keluarga besar Ponpes Sidogiri Pasuruan ini.
Sementara jika dikaitkan identitas Ning Lia yang lekat dengan almarhum ayahanda, Anwar Sadad menegaskan bahwa dirinya adalah kader KH. Masykur Hasjim.
“Saya seperti halnya aktivis PMII lainnya saat berkuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya, merupakan salah satu kader Kiai Masykur Hasjim. Beliau guru saya dalam banyak hal, termasuk politik. Beliau selalu mendorong saya dan teman-teman PMII agar terus aktif mengambil peran dan melakukan penguatan agar bisa memberikan manfaat bagi Nahdaltul Ulama. Beliau sosok yang sangat terbuka, bijak dan memiliki toleransi yang sangat tinggi dengan sikap politik para kadernya.” ungkap Gus Sadad.
Lanjut, Gus Sadad menambahkan, bahwa sosok alm. KH. Masykur Hasjim termasuk bagian penting dalam pencapaian karir politiknya yang kini menjadi Ketua di tingkat Jawa Timur untuk partai terbesar kedua secara nasional," tutupnya.
(Hos/Gus).