Gubernur Khofifah: berharap Antigen Dipersiapkan, Transportasi antar provinsi Mau Diperbolehkan
Editor : Andi | 09:40 WIB
News-Pantau.com, SURABAYA -- Seperti kita ketahui, Hari terakhir larangan mudik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar monitoring dan evaluasi mobilitas masyarakat dari berbagai UPT, baik terminal, bandar udara, maupun pelabuhan.
Dalam monev ini, tidak hanya memantau pelabuhan besar, namun juga pelabuhan kecil, seperti di Ketapang, Jangkar, Kalinget maupun yang ada di Paciran. Dengan monitoring ini diharapkan bisa menjadi mitigasi kedepan.
"Karena besok sudah tidak ada larangan kendaraan antar Provinsi. Tetapi bahwa tetap ketat," ujarnya, di Kantor Dinas Perhubungan Jatim, Senin (17/5/2021).
Meski demikian, Gubernur Khofifah minta masing masing titik keramaian, baik terminal, pelabuhan, maupun bandara, dipastikan memiliki stok antigen. Atau jika tidak, terdapat GNose. Ini penting, lanjut Khofifah, untuk tetap menjaga pengendalian penyebaran Covid-19.
"Maka mereka yang ada di titik titik interaksi masyarakat banyak berkerumun di sana, oleh karena itu, kesiap siagaan di seluruh tim, supaya menghindari kerumunan yang menjadikan potensial terjadinya penyebaran," tambahnya.
Oleh karenanya, Khofifah menegaskan, monitoring dengan Dinas Perhubungan untuk mengetahui kesiapan petugas, jelang diperbolehkannya kembali transportasi antar Provinsi, yang dilangsir newspantau Selasa (18/5/2021). Selain itu, juga armada Kapal.
"Dalam posisi posisi seperti inilah, Dinas Kesehatan harus menyatu dengan gerak Dinas Perhubungan. Jadi hulunya clear, hilirnya juga clear gitu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono mengungkapkan, sejak tanggal 6 sampai 16 Mei 2021, sebagaimana data dari Ditlantas Polda Jatim, sebanyak 55.614 kendaraan diputar balik, dari semua titik sekat.
"Semua yang diputar balik itu, 55.614 kendaraan. Totol semua, dari R2, R4, Bus, kemudian kendaraan barang, dan kendaraan khusus. Misalnya kendaraan yang muat kendaraan," terangnya.
Di Jatim, terdapat 9 titik sekat utama, 8 titik sekat perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta satu sekat perbatasan Jawa Timur dan Bali. Kemudian ada 20 titik sekat di masing masing Kabupaten Kota, dan ada di 45 titik exit tol. (and/hos/ism).