Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Satu Tekad Bulat PC LPPNU Se-Jatim Menolak Kebijakan Pemerintah Import Beras

Editor : Romy.AR | 14:40 WIB

Dok.newspantau/istimewa.

News-Pantau.com - Menyikapi rencana pemerintah untuk melakukan import beras di saat petani panen raya Pengurus Wilayah Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdhatul Ulama Jawa Timur (PW LPPNU JATIM) melakukan Rapat Koordinasi Tehnis bersama dengan seluruh Pengurus Cabang Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdhatul Ulama (PC LPPNU) Kabupaten/Kota Se-Jatim pada hari jum'at (12/3/2021) kemarin PPP secara daring.

Pada rapat tersebut seluruh PC LPPNU menyatakan tekad bulatnya menolak import beras yang akan dilakukan oleh pemerintah, Ketua PC LPPNU Kab. Sampang Asfihani sebagai representasi suara dari Madura mengatakan:

"Kami di Madura menolak import beras dan juga komoditas pertanian apapun yang bisa merugikan petani"

Hal tersebut juga diamini oleh PC LPPNU Kangean, Sumenep, Pamekasan dan Bangkalan.

Gus Ovie Faisol Ketua PC LPPNU Kab. Jember sebagai represtasi suara tapal kuda mengatakan:

"Kami dari tapal kuda menolak import beras, kalau bulog kurang mari bermitra dengan kami petani NU" hal senada juga disampaikan PC LPPNU Kab. Probolinggo, PC LPPNU Kab.Bondowoso dan PC LPPNU Kab. Situbondo.

KH. Hasan Gholib Ketua PC LPPNU Pasuruan mengatakan: 

"Jangan sakiti hati kami dengan cara import disaat kami panen raya kami akan lakukan gerakan jika ini diteruskan". Hal tersebut didukung oleh PC. LPPNU Bangil, PC LPPNU Kab. Lumajang, PC LPPNU Malang Raya dan PC LPPNU Kab. Blitar.

Sementara Hendro dari PC LPPNU Kab. Jombang menyampaikan:

"Saatnya kita tunjukkan LPPNU menyampaikan aspirasi menolak atas kebijakan impor beras, jangan sampai impor ini dilakukan sebelum padi petani terserap".

Ini juga menjadi sikap PC LPPNU Kab. Kediri, PC LPPNU Tulungagung dan PC LPPNU se-Mataraman Raya.

"Hari ini harga gabah hancur gara-gara kebijakan rencana import beras, di Nganjuk harga saat ini Rp. 3.500 - 3.600." Ujar Mariadi Nur Amali dari PC LPPNU Kab. Nganjuk.

Ketua PC LPPNU Kab. Gresik M Suud, SE menyampaikan:

"Kami di Gresik menolak import beras karena di Gresik sedang panen, harga jual gabah jatuh, gunakanlah hati nurani".

Suara yang sama juga disampaikan oleh PC LPPNU Kab. Lamongan, PC LPPNU Babat dan PC LPPNU Tuban.

Sementara Ketua PW LPPNU  Jawa Timur Ghufron Ahmad Yani menyampaikan:

 "Ini adalah konsolidasi suara LPPNU se-Jatim pada hari jum'at keramat akhir Bulan Rojab. Sebagaimana amanah KH. Marzuki Mustamar Ketua PW LPPNU Jatim dimana LPPNU harus hadir membela petani di saat petani mengalami kesulitan"

Dengan bulatnya suara LPPNU se-Jatim Ahmad Yani berharap pemerintah mendengar ini:

"Saya minta kepada pemegang kebijakan untuk membatalkan rencana import beras ini karena sangat melukai hati para petani dan secara data statistik kita surplus beras apalagi di Jatim sebagai penyangga pangan nasional" ujarnya.

Pihak PW LPPNU Jatim mengharap Gubernur Jawa Timur untuk menolak beras import.

"Hasil suara Rakonis daring ini sekaligus kita sampaikan sebagai masukan kepada Yth. Ibu. Khofifah Indar Parawansyah Gubernur Jawa Timur untuk menolak beras import" ujar Ahmad Yani. (Romy/Anam/Slamet).

HUT JATIM KE -75