Kongres XXXI, HMi : Jangan Adu Konflik Dan Kekuatan Uang di Tengah Pandemi
Editor : Andi Dara | 13:20 WIB
Dok.newspantau/istimewa
News-Pantau.com, Sulawesi Selatan - Organisasi kemahasiswaan terbesar di negeri ini, salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bakal menggelar kongres secara hybrid, di Surabaya, pada (17-22 Maret 2021).
Untuk para utusan (pemilik hak suara/pilih) tetap hadir di Kota Surabaya secara tatap muka namun tetap protokol kesehatan dijalankan.
Para peserta atau utusan ditempatkan dengan cara displit menjadi dua tempat, yakni di Islamic Center , Dukung Kupang Surabaya, dan di Asrama Haji, Sukolilo Surabaya.
Kongres HMI kali ini memang digelar berbeda dan harus memenuhi standart protokol kesehatan Covid-19.
Sementara, para peserta peninjau tidak diperkenankan hadir ke Surabaya. Mereka cukup mengikuti forum persidangan melalui virtual di kantor cabangnya masing-masing.
Di sisi lain, Agung, selaku kader HMI Sulsel-bar angkat bicara Kongres HMI XXXI ini, Memohon kepada presiden RI bapak Jokowi agar memberikan sanksi tegas oknum-oknum pemerintahan terlibat dalam kongres HMI ke XXXI dalam hal ini terindikasi barmain atau berinvestasi.
Disini lain juga memohon kepada Kepala badan intelijen negara ( BIN ) bapak Budi Gunawan agar kiranya memberikan sanksi tegas kepada oknum-oknum BIN yang terindikasi dan bermain berinvestasi di kongres HMI ke XXXI yang berlangsung di Surabaya.
Jangan Adu Konflik dan Uang
Sehingga pelaksanaan kongres berjalan sebagaimana jadwal yang sudah ditentukan.
“Jangan sampai molor. Kita harus menunjukkan ke publik bahwa HMI bisa melaksanakan kongres dengan arif dan bijaksana di tengah situasi bangsa yang sedang prihatin ini,” tukasnya.
Dia juga berharap para kontestan yang akan ikut kontestasi kongres HMI kali ini menjadikan arena kongres sebagai arena adu gagasan baru yang bernas dan orisinil. Bukan adu konflik apalagi sampai adu kekuatan uang (money politic).
Sehingga kongres ini tidak sekadar hanya seremonial memilih Ketua Umum HMI yang baru saja. Tetapi benar-benar melahirkan sosok pemimpin baru yang mampu menerjemahkan segala perubahan sosial yang terjadi dan mengembalikan HMI kepada khittah HMI. (And/Red).