Gubernur Khofifah : PPKM mikro diperpanjang hingga 2 April, begini Alasannya...
Editor : Andi Dara | 13:30 WIB
News-Pantau.com, Surabaya - juga telah berhasil turun dari 72 persen menjadi 49 persen. Artinya, keterisian rumah sakit di Jatim sudah sesuai syarat dari WHO yakni di bawah 60 persen.
"Alhamdulillah, PPKM Mikro ketiga ini secara konsisten bersama PPKM Mikro sebelumnya, terbukti bisa memberi dampak pada penurunan kasus penyebaran COVID-19 di Jatim. Kita harap perpanjangan PPKM Mikro akan makin menekan penyebaran COVID-19 di Jatim," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (21/3/2021).
Khofifah menjelaskan, berdasar data yang dihimpun oleh Satgas COVID-19 Jatim jelang akhir periode PPKM Mikro ke-3, tercatat konfirmasi kasus harian Jawa Timur mencapai angka 300-an kasus per-harinya. Angka ini turun drastis jika dibandingkan pada Januari 2021 lalu yang mencapai 1.100 kasus per-harinya.
Selain itu, menurut Khofifah, hasil signifikan juga tampak pada penurunan jumlah pasien COVID-19 yang harus dirawat di ruang isolasi biasa maupun ICU. Selama PPKM Mikro, BOR isolasi biasa di Jatim telah berhasil turun dari 79 persen menjadi 29 persen. BOR ICU juga telah berhasil turun dari 72 persen menjadi 49 persen. Artinya, keterisian rumah sakit di Jatim sudah sesuai syarat dari WHO yakni di bawah 60 persen.
"Alhamdulilah saat ini di Jatim sudah tidak ada zona merah, dan 16 kabupaten/kota sudah masuk di zona kuning. Ini artinya pelaksanaan PPKM Mikro ini sudah di jalur yang benar," imbuhnya.
Mantan Mensos RI ini menyebut, bahwa keberhasilan PPKM Mikro di Jatim tidak lepas dari partisipasi aktif dari masyarakat melalui support kampung tangguh yang telah ada sebelumnya. Sehingga pelaksanaan PPKM Mikro dirasa sangat sesuai dengan kondisi yang telah berlangsung di lapisan masyarakat paling bawah yaitu tingkat RT/RW.
Meski begitu, Khofifah tetap mewanti-wanti kepada masyarakat untuk tidak lengah atau menurunkan kewaspadaan. Bersama dengan berbagai elemen, masyarakat harus tetap waspada dan ketat menerapkan protokol kesehatan dimanapun, dengan harapan wilayahnya bisa terus membaik dan menjadi zona hijau.
"Tentunya PPKM Mikro ini akan menunjukkan hasil yang konsisten bila kita bisa mempertahankan kolaborasi yang baik dari Pemerintah, TNI/Polri, Tomas, Toga juga seluruh masyarakat," pesan orang nomor satu di Jatim ini.
Perpanjangan PPKM Mikro ini sendiri, berdasar Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 6 Tahun 2021 tanggal 19 Maret 2021, Tentang Perpanjangan Pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan COVID 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran COVID 2019.
Di sisi lain, berdasarkan data nasional per-tanggal 20 Maret 2021 kasus COVID-19 terdapat 289 konfirmasi kasus positif baru dan 296 kasus konfirmasi sembuh. Dengan jumlah pasien dirawat 2.114 orang dari total kumulatif 136.397 orang atau 1,55 persen. Sementara angka kumulatif kesembuhan di Jatim sebesar 91,38 persen dan angka kematian sebesar 7,07 persen.
Sedangkan, jumlah pelaksanaan Rapid Test di Jatim hingga 20 Maret 2021 lalu tercatat tertinggi di Indonesia, mencapai 1.883.794 test. Dan untuk pelaksanaan pemeriksaan PCR di Jatim mencapai 1.419.941 dengan positivity rate 6 persen.
(And/Hsn/Sul).