Gubernur Khofifah Bersama Forkopimda, TNI Dan Polri Siap Lawan Covid-19, Diakhir Tahun 2020
Editor : Andi SHM | 21:25 WIB
NEWS PANTAU, SURABAYA – Polda Jatim siap membantu pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menangani pandemi Covid-19 yang meningkat di akhir tahun 2020.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta menjelaskan, bahwa ada beberapa struktur penanganan Covid-19. Mulai dari Pemerintahan, Masyarakat yang satu sama lain bersatu menghadapi pendemi ini
“Sehingga kita perlu melakukan komunikasi dalam menghadapi Covid-19. Polda Jatim sendiri sudah melakukan tiga kegiatan yang memang menjadi konsentrasi kami dalam menghadapi Covid-19 diantaranya, Operasi Yustisi, Pembentukan Kampung Tangguh dan Covid Hunter,” ucap Kapolda Jatim setelah menghadiri Media Gathetering bersama Gubernur Jatim membahas tentang “Antisipasi Dampak Natal dan Tahun Baru 2021 serta penanganan Covid-19” dengan tema; “Covid-19 Tidak Mengenal Pangkat, Jabatan dan ada di sekitar kita” di Gedung Negara Grahadi Surabaya, yang dilangsir newspantau Sabtu (26/12/2020).
“Polda Jatim sendiri menjadi bagian struktur yang menangani Covid-19, sehingga kita sudah melakukan tiga hal untuk membantu Pemprov menangani penyebaran Covid-19 di Jatim,” tambahnya.
Operasi Yustisi dilaksanakan bersama dengan pemerintah dan TNI, mulai dari bulan April sampai sekarang sudah ada 3.409 ribu kegiatan yang dilaksanakan selama tujuh bulan.
Dan ada 9 Juta teguran yang dilakukan bagi masyarakat yang belum mentaati Protokol Kesehatan. Selain itu untuk denda sebanyak 4 Milyard lebih. Kampung tangguh sendiri sudah tersebar 2.561 tersebar di seluruh provinsi.
“Sudah banyak teguran hingga denda dari Operasi Yustisi yang kami lakukan, sehingga diharapkan masyarakat tetap patuhi Prokes,” tegas Nico Afinta.
Sementara itu tim Covid Hunter tujuannya memindahkan orang yang tujuannya isolasi mandiri ke tempat karantina. Hari ini bersama dengan media untuk bersama menggaungkan bahwa Covid-19 masih ada di sekitar kita.
“Sehingga Forkopimda Jatim Pemerintah, TNI dan Polri ini bisa melawan Covid-19 dan bisa melewati bersama sama,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, bahwa saat ini di Jatim ada tren kenaikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga pemerintah Provinsi Jatim tengah menyiapkan tambahan bed di rumah sakit. Yang sebelumnya 6.611 bad kini yang disiapkan menjadi 7.001 bed
Selain itu juga telah disiapkan 66 ruang isolasi khusus, ada kecenderungan kenaikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Pada saat libur panjang pada bulan Oktober lalu. Selain itu Pemprov juga telah menambah rumah sakit, baik yang ada di Malang maupun di Surabaya.
Sementara untuk yang di Malang ada RS Boulevard, Pemprov Jatim juga melakukan konfersi di dua rumah sakit. Di Jember rumah sakit paru akan difokuskan menangani pasien Covid-19, begitu juga rumah sakit paru milik Pemprov yang ada di Surabaya.
“Kita konfersi dua rumah sakit paru yang ada di Jember dan Surabaya untuk menjadi rumah sakit fokus menangani Pasien Positif Covid-19,” kata Gubernur Jatim.
Khofifah menambahkan, dari 127 Rumah Sakit yang disiapkan kini menjadi 145 rumah sakit. Sehingga Gubernur Jatim meminta kepada masyarakat di Jawa Timur tetap menjaga prokes. Karena penyebaran belum berhenti.
“Ada penambahan RS yang disiapkan oleh Pemprov Jatim, yang semula 127 RS kini menjadi 145 RS,” tambahnya.
Selain itu pada awal tahun bulan Januari 2021 nanti, Pemprov Jatim akan menerima vaksin dari Pemerintah Pusat. Yang nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) TNI dan Polri serta Guru.
Untuk memastikan kepada kita semua bahwa vaksin tersebut aman dan halal, tinggal menunggu dari BPOM.
“Iya pada awal tahun nanti kita akan mendapatkan vaksin, namun nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk yang memang membutuhkan,” urainya.
Selain dihadiri Gubernur Jatim, media gathering ini juga diikuti Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suhariyanto dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta serta Panglima Koarmada II Laksamana muda Sudihartawan, Forkopimda Jatim, Dr. Brahmana Iskandar selaku Ketua IDI Surabaya, Dr. Sulung Budianto selaku Direktur RS Darmo Surabaya, Dr. Windhu Purnomo, dr. MS selaku Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR, serta Bupati Jombang Munjidah Wahab dan mantan Wagub Jatim Saifullah Yusuf yang nantinya testimoni Penyintas Covid-19 secara daring. (Djumali/darwin).