Bakesbangpol Pemprov Jatim, Jalin Kemitraan Dengan Ormas/ LSM Dalam Wujudkan Jatim Harmoni
Editor : Andi SHM - Koord.Liaputan
10:10 WIB
Acara yang dihadiri 115 peserta dari berbagai 15 kabupaten kota se-Jawa Timur tersebut, berlangsung di Hotel Savana Malang dengan mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Sapto Wibowo SH, MH menyampaikan, “Hendaknya organisasi kemasyarakatan menjadi mitra Pemerintah, baik dalam bidang sosial, ekonomi, bidang sosial.”, ucapnya. (11/12/2020). Drs. Ec. Jonathan Judianto, MMT., selaku Kepala Bakesbangpol Jatim sendiri, berhalangan karena mendampingi Gubernur Khofifah yang saat itu menerima penghargaan sebagai propinsi terbaikTim Terpadu Penanganan Konflik Sosial.
Suasana hangat penuh keakraban terlihat saat diskusi panel berlangsung dengan menghadirkan tiga narasumber, yaitu Dr. Hadi Sulistyo M.Si (Pakar Kebijakan Publik), Dr. Lia Istifhama (22 tokoh muda inspiratif Jatim), dan Gus Yusuf Hidayat (Barisan Gus dan Santri Jatim).
Pada momentum tersebut, Hadi Sulistyo mengingatkan bahwa peran ormas seyogyanya menjadi ormas yang konstruktif, bukan destruktif.
“Ormas yang konstruktif adalah yang membangun, bukan sebaliknya. Dengan begitu, relasi yang baik harus dibangun antara LSM dengan pemerintah. Sedangkan regulasi dibuat agar kegiatan LSM berjalan kondusif dan diharapkan dapat turut menyokong berhasilnya pembangunan.”
“Ketiganya jika membangun sinergi dan kolaborasi yang baik, maka fungsi aspirasi dan partisipasi pun akan berjalan dengan seimbang. Apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, menjadi referensi penting terbentuknya kebijakan yang sesuai dengan fakta lapangan”.
Dikatakan pula, “Seperti yang telah Gubernur Jawa Timur, Bunda Khofifah sampaikan di dalam media massa, bahwa untuk mewujudkan Jatim Harmoni, harus banyak mendengar dari berbagai elemen masyarakat.”, tutur Ning Lia dalam paparannya.
Lebih lanjut, Ning Lia menjelaskan bahwa Jatim Harmoni dalam Nawa Bhakti Satya adalah menjaga harmoni sosial dan alam dengan melestarikan kebudayaan dan lingkungan hidup, yaitu dengan mendorong pembangunan di bidang pariwisata yang partisipatif, integrasi museum, perpustakaan daerah dan galeri seni, serta memperbanyak dialog internal dan antar umat beragama.