FWPP Bersama LSM LIRA Surabaya Siap Pantau Pemilu 2020
Senin, 16 Nopember 2020 | 09:00 WIB
editor : Andi SHM - Koord.Liaputan
SURABAYA, NEWS PANTAU -- Menjelang Hari H 9 Desember Bawaslu Surabaya adakan forum warga pengawasan Partisipatif (FWPP) bersama LSM LIRA Surabaya di setiap Kecamatan Surabaya khususnya kecamatan Tambak sari dan kecamatan Bulak Kenjeran.
Forum warga yang di isi dengan sosialisasi tugas pokok dan fungsi pengawasan independen menghadirkan narasumber dari mantan Komisioner Bawaslu Jatim Sri Sugeng Pujiatmiko, Dosen Untag DR Sofyan pakar Hukum administrasi Negara dan juga Walikota LSM LIRA surabaya Bambang Assraf HS sebagai Pemantau Pemilu pilkada Serentak 9 Desember 2020.
Dalam pemaparan Bambang Asraf HS menjelaskan, hadirnya pemantau pemilu independent adalah sebagai kontrol berdemokrasi yang sehat dan bermartabat yang berasal dari masyarakat serta selalu menjaga stabilitas kejujuran dan keamanan dalam pilwali tahun 2020.
“Saya menghimbau kepada semua lapisan masyarakat tidak terjebak dengan stigma hanya pada angka 01 dan 02 tetapi lebih daripada itu yaitu turut serta mengawasi jalannya setiap tahapan dalam pilwali. Khususnya untuk ASN jangan sampai untuk tidak netral atau turut dukung mendukung, karena pasti ketahuan karena LSM LIRA Surabaya juga fokus mengawasi netralitas ASN,” kata Asraf.
Dia berharap, Pilwali 2020 ini berjalan mulus tanpa adanya cedera politik dan itu tergantung dari pengawasan dan peran dari masyarakat sendiri, contoh apabila ada pelanggaran baik kampanye bahkan sampai perhitungan suara ini harus masyarakat tergerak untuk aktif melaporkan berbagai pelanggaran, karena kontrol itu bisa menentukan nasib masyarakat Surabaya 5 tahun kedepan.
“Karena di undang-undang pun kehadiran pemantau dan partisipasi masyarakat itu di wajibkan demi mencapai legitimasi dalam Pilkada, sudah saatnya masyarakat surabaya bukan hanya menjadi objek yang hanya di butuhkan suaranya saja, tetapi sudah harus menjadi Subjek yang ikut menentukan pilkada ini sesuai dengan harapan masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Selain itu, Dr. Sofyan pun juga memberikan pernyataan pentingnya peran partisipatif masyarakat karena tidak mungkin itu semua di serahkan hanya kepada Bawaslu atau KPU saja pasti semua mempunyai keterbatasan.
Begitu pula Sri Sugeng Pujiatmiko SH salah satu Narasumber yang pernah menjabat komisioner Bawaslu Jatim selama puluhan tahun ini memberikan informasi terkait tahapan dan rangkaian pilkada dan juga bentuk pelanggaran- pelanggaran yang terjadi di pilkada.
“Saya mengharapkan kepada bapak ibu sekalian nanti jangan sampai mau menerima uang untuk mendukung paslon tertentu karena dalam Pilkada kali ini baik yang memberi dan menerima semua akan terkena sanksi pidana jadi harus hati-hati,” tegasnya.
Acara sosialisasi pilwali kota surabaya 2020 kali ini ditutup oleh Usman Tsabari Komisioner Bawaslu Surabaya dengan mengingatkan pada tanggal 9 Desember jangan sampai tidak menggunakan hak pilih. “Anda silahkan datang ke TPS dan awasi suara anda masing-masing,” pungkasnya. (rdoi@red).